Caranya, bacalah buku dengan tema yang kamu sukai. Kalau suka buku novel, mulailah dari situ.
Saat ini akupun begitu. Aku hanya baca buku yang temanya aku sukai saja. Masa-masa membaca buku "wajib" sepertinya sudah lewat.
Cersil alias Cerita Silat aku suka sekali. Buku-buku karya SH. Mintardja adalah buku "wajib" baca untuk penggemar Cersil.
"Nagasasra & Sabuk Inten" dan "Api Di Bukit Menoreh (ADBM)" adalah masterpiece SH Mintardja. Walaupun untuk ADBM hingga hari ini buku tersebut tidak tuntas, karena sebelum cerita usai, Sang Empu SH Mintardja sudah berpulang ke haribaan penguasa jagat. Dan bagi para penggemar ADBM, kisah akhir karya tersebut banyak beredar dengan beragam versi, yang ditulis oleh para pencinta ADBM.
Wabilkhusus Nagasasra & Sabuk Inten, dulu bapakku punya edisi lengkap bukunya. Namun sayang, karena lokasi penyimpanan buku yang tidak terawat, akhirnya buku hancur menjadi santapan lezat rayap. Sedih...
Dan tanpa lupa menyebut juga nama Kho Ping Ho termasuk legenda pada tema buku Cersil ini.
Buku "Senopati Pamungkas" juga menyeruak di media tahun 90-an. Sebagai salah satu masterpiece karya Arswendo Atmowiloto. Dan kalau tidak salah, pada rezim orde baru, buku ini juga sempat dilarang terbit. Dan mengalami kejayaan cetak ulang pasca reformasi '98. Mengambil kisah setting tumbangnya Kerajaan Singosari dan berdirinya Kerajaan Majapahit, buku yang cukup tebal namun sangat menarik ini, patut menjadi rujukan bagi penggemar Cersil.
Untuk kategori Cersil, terus terang aku tidak bisa melakukan rangkuman cerita. Karena ketiga karya Cersil tersebut sangatlah mengasyikkan untuk dibaca. Jadi, lebih baik dibaca sendiri, dari awal hingga akhir.
Khusus untuk Nagasasra & Sabuk Inten serta ADBM, buku ini dapat diakses secara gratis di webpage yang tersebar di dunia maya. So, monggo cek sendiri ya guys. Hehehe...
Mau asyik belajar sejarah bangsa. Ya....salah satunya dengan membaca Cersil. Karena buku-buku tersebut dibuat dengan mengambil setting zaman kerajaan masa lalu.
Cara inilah yang juga dipakai oleh negara-negara maju untuk mengajarkan sejarah bangsa untuk warganya.
Contoh, buku karya Eiji Yoshikawa. Empunya cerita dengan tema Samurai Jepang, masa berkuasanya para Daimyo, Pra Restorasi Meiji. Kisah Musashi atau Taiko atau Heike, untuk menyebut karya Empu Yoshikawa. Sejarah pergulatan Jepang menuju bangsa maju dan modern, ditulis dengan indah pada karyanya tersebut.
So, mulailah membaca dari yang kamu sukai. Mudah-mudahan momentum kontinuitas membaca bisa didapat.
Salam,
Widdi