Lima tahun sudah AP sebagai institusi bisnis mengarungi “dunia persilatan” yang dipenuhi para jawara pilih tanding.
Rentang masa, ketika pilihan hidup masing-masing personel benar-benar harus berbenturan dengan banyak kepentingan.
Sebuah komitmen teguh akan kerja keras serta kepercayaan akan potensi masing-masing individu sedikit banyak membungkam “suara-suara minor” di awal perjalanan panjang ini.
“Ah...paling hanya bertahan 3 bulan”
“Modal lo apa, dana aja masih ngemis kanan kiri”
Hanya sebagian kecil contoh, hambatan-hambatan yang menurut kami, tidak penting itu.
Karena yang terpenting bagi kami, AP menjadi sebuah wahana pembuktian diri akan sebuah semangat pantang menyerah, sebuah laboratorium pengujian akan ramainya teori-teori bisnis yang diperoleh dibangku sekolah formal, sebuah wahana berdebat, berselisih pendapat namun semua demi kebaikan AP itu sendiri.
Jelas sudah, dukungan dari lingkar terdekat masing-masing personel menjadi kunci penting eksistensi kami ini, tak ada yang lain.
Saat kami tersungkur, jatuh berdebam, berarti kami sedang diajarkan oleh Sang Pemilik Hidup untuk belajar bangkit. Aku percaya itu.
Tahun 2011 masehi ini, AP masuk pada fase kedua “kehidupannya”, sebuah fase yang kami jabarkan, sebagai masuknya “Periode Kedewasaan”.
Dewasa berpikir, dewasa pula bertindak, mengambil keputusan penting dengan cepat namun tetap hati-hati dan waspada, gak mudah lho, untuk bisa terbiasa seperti ini. Bukan apa, fakta bahwa AP pun pernah tersungkur, ditipu rekan bisnis, jelas, sedikit banyak meniup angin trauma, tapi, hidup kudu jalan terus, tidak bisa hanya satu peristiwa harus menghentikan seluruh rangkaian kehidupan.
Secara pribadi, aku mengucapkan rasa terima kasih yang luar biasa besar, kepada para pak bro, yang memberikan kepercayaan yang demikian kuat, bahwa layaknya sebuah pernikahan, harus siap masa duka dan suka, tak ada juga hal-hal yang disembunyikan, transparan, apa adanya.
Selamat masuk pada 5 tahun kedua, semoga kebaikan selalu beriringan dengan langkah kita. Amien.
Salam hangat,
Widdi