Menurut penanggalan tahun Masehi, hari ini, 4 Oktober 2007, usiaku berkurang satu tahun. Sudah 27 tahun, aku hidup, tapi merasa belum banyak hal positif yang bisa aku berikan, untuk diriku, keluargaku, teman-teman, lingkungan, dan lainnya.
Tidak biasa juga, aku menuliskan hal ini. Sebab aku juga tidak pernah membuat catatan-catatan kegiatan keseharianku.
Namun frame berpikir itu kini berubah. Dulu aku masih sendiri, saat ini keadaan sudah jauh berbeda. Hari ini, aku Ayah dari seorang anak, dan Suami dari seorang istri. Pola kewajibannya pun sudah berbeda. Ada beban yang harus aku pikul.
Yang utama, jelas, bagaimana bisa membesarkan anakku secara layak, tumbuh dalam nilai-nilai kehidupan yang baik. Karena perbaikan kualitas hidup secara global, dimulai dari rumah.
Blog ini juga aku dedikasikan untuk keluargaku. Dan jika Andra besar nanti, punya kesempatan untuk menelusuri jejak rekam memori seorang ayah untuk anaknya. Tidak ada yang lain. Tidak kurang, juga tidak lebih.
My love, istriku, akupun mohon dibukakan pintu maafmu, jika pada masa yang lalu, aku pernah berkata keras kepadamu, doakan aku, untuk bisa menjadi pemandu keluarga yang baik.
Untuk Dyandra, jika suatu saat nanti kamu membaca tulisan ini. Ketahuilah, ayah dan ibumu telah dan akan terus berusaha keras, menjagamu, mendidikmu dengan nilai hidup yang baik, berusaha menjauhkanmu dari bahaya, dan yang pasti kami berdua, menyayangimu dengan tulus. Dan berusahalah menjadi orang yang baik, untuk menuju kualitas hidup yang baik pula.
Salam,
Widdi
Tidak biasa juga, aku menuliskan hal ini. Sebab aku juga tidak pernah membuat catatan-catatan kegiatan keseharianku.
Namun frame berpikir itu kini berubah. Dulu aku masih sendiri, saat ini keadaan sudah jauh berbeda. Hari ini, aku Ayah dari seorang anak, dan Suami dari seorang istri. Pola kewajibannya pun sudah berbeda. Ada beban yang harus aku pikul.
Yang utama, jelas, bagaimana bisa membesarkan anakku secara layak, tumbuh dalam nilai-nilai kehidupan yang baik. Karena perbaikan kualitas hidup secara global, dimulai dari rumah.
Blog ini juga aku dedikasikan untuk keluargaku. Dan jika Andra besar nanti, punya kesempatan untuk menelusuri jejak rekam memori seorang ayah untuk anaknya. Tidak ada yang lain. Tidak kurang, juga tidak lebih.
My love, istriku, akupun mohon dibukakan pintu maafmu, jika pada masa yang lalu, aku pernah berkata keras kepadamu, doakan aku, untuk bisa menjadi pemandu keluarga yang baik.
Untuk Dyandra, jika suatu saat nanti kamu membaca tulisan ini. Ketahuilah, ayah dan ibumu telah dan akan terus berusaha keras, menjagamu, mendidikmu dengan nilai hidup yang baik, berusaha menjauhkanmu dari bahaya, dan yang pasti kami berdua, menyayangimu dengan tulus. Dan berusahalah menjadi orang yang baik, untuk menuju kualitas hidup yang baik pula.
Salam,
Widdi