Perihal Nama
Awalnya sih, gak terlalu aku pikir. Seorang teman, setelah bolak-balik halaman koran, kasih komen, “Jaman sekarang, kok, orang Indonesia, kasih nama ke anaknya, pake berbau barat segala”.
Kontan aku, jawab aja, “Apa di Indonesia masih banyak ketemu orang, yang bisa dijadikan panutan ?, Jika ada, mesti, para orangtuanya, memberikan nama, persis sama dengan orang besar tersebut.”. Contohnya mas, nama “Muhammad”, berapa juta orang di dunia ini yang pake nama tersebut, mengapa ?, karena nama “Muhammad” memang pantas untuk dijadikan panutan, atau bahasa Bekasi-nya “Role Model”.
Percakapan kecil yang hingga saat aku mengetikkan ini, masih terekam secara sempurna dibenakku.
Aku berpendapat, hasil pendidikan di Indonesia, saat ini, hanya mampu bergulir pada tahapan “Transfer of Knowledge” belum masuk pada fase “Transfer of Value”, karena prasyarat untuk bisa masuk ke fase “Transfer of Value”, harus ada orang yang dijadikan panutan/role model, entah cara bersikap, berpikir maupun bertindak.
Apakah di Indonesia, masa saat ini, mudah ditemukan “sosok ideal”, yang pantas dijadikan “panutan” ? Boleh jadi, jika seorang anak ditanya, “siapa acuan kamu dalam berpikir dan bertindak ? Jika jawabannya bukan anda, sebagai orangtuanya, janganlah kaget. Karena mungkin, saya atau anda, belum pantas untuk bisa menjadi “sosok ideal”, anak-anak masa depan Indonesia.
Salam,
Widdi